Pakaian Adat Sulawesi Utara Sangihe Taulud, Gorontalo, Minahasa, Tonaas Wangko

Pakaian Adat Sulawesi Utara. Hallo Sahabat Borcha, kalau membicarakan mengenai pesona Indonesia pasti tidak asing lagi kan dengan provinsi Sulawesi Utara ini, provinsi yang menjadi salah satu ikon wisata lautnya. Sulawesi Utara terletak di jazirah utara Pulau Sulawesi atau tepatnya 0°LU – 3°LU dan 123°BT – 126°BT serta merupakan salah satu daerah yang terletak di sebelah utara garis Khatulistiwa.  Sulawesi Utara ini ada yang nggak kalah menarik dari destinasi wisatanya. Memang ada? ada dong Sahabat Borcha, apa coba? Sulawesi Utara juga punya pakaian adat yang cantik dan bersinar. Mau tau ada pakaian adat apa aja? Baca terus sampai bawah ya.

Nama-nama pakaian adat Sulawesi Utara:

  • Pakaian Adat Sangihe Taulud
  • Pakaian Adat Gorontalo
  • Pakaian Adat Minahasa
  • Pakaian Adat Tonaas Wangko dan Walian Wangko
  • Pakaian Adat Bolaang Mondondow

Berikut penjelasan lebih lanjut!

Baca Juga: Tradisional dan Menawan Pakaian Adat Kalimantan Timur 

[toc]

Pakaian Adat Sulawesi Utara beserta gambar:

Berikut adalah penjelasan serta gambar dari pakaian adat yang ada di Sulawesi Utara. Bagaimana bentuknya dan pakaian adat tersebut di gunakan untuk acara apa saja.

1. Pakaian Adat Sangihe Taulud

nama pakaian adat sulawesi utara
Sumber: semuelmuhaling.blogspot.com

Masyarakat Asli Sulawesi Utara ini sangat mengenali pakaian adat satu ini Bonean, pakaian yang terbuat dari serat kofo/ fami manila. Sebelum serat diproduksi menjadi pakaian, serat ini terlebih dahulu ditenun dibuat di bagian lehernya agak sempit.

Serat kofo ini biasa yang digunakan berasal dari serat pohon pisang. Dipadukan dengan aksesoris pelengkapnya yang disebut Pa Porong (penutup kepala), kawihu (rok yang berumbai-rumbai), selendang serta tusuk konde sebagai pelengkap yang menampilkan aksen estetika untuk wanita. Selain itu pakaian adat Sangihe Taulud ini memiliki pengklasifikasian beberapa bentuk/golongan juga loh Bornean layaknya Pakaian Adat Bolaang Mondondow ada apa-apa saja? 

Terdapat Pakaian adat suku Sangihe disebut Laku Tepu, kemudian pakaian Adat Dalam Lingkup Pemerintahan, pakaian adat dalam lingkup ritual, dan yang terakhir busana pengantin. Cantik ya Bornean?

2. Pakaian Adat Gorontalo

pakaian adat manado sulawesi utara
Sumber: twitter.com/tanjudoholio

Pakaian satu ini merupakaian pakaian seharu-hari masyarakat gorontalo berbahan kapas mentah yang sudah dipintal menjadi benang. Untuk pakaian wanita, baju adat Gorontalo ini memiliki ciri berbentuk kebaya tanpa motif dan sarung sebagai bawahan (rok)nya.

Sedangkan untuk pria, baju ini berlengan pendek dengan aksesoris tambahan untuk pria tudung makuta, kalung bakso dan pasimeni. Aksesoris tambahan untuk wanita menggunakan gelang pateda,ikat pinggang dan lain sebagainya. Pakaian adat ini biasa digunakan saat acara perkawinan.

Pakaian adat Sulawesi Utara yang dikenal dengan pakaian adat Gorontalo ini bornean memiliki filosofinya tersendiri terkait warna baju yang digunakan. Ungu yang bearti kewibawaan dan keanggunan. Hijau memiliki arti kesuburan, kedamaian, kesejahteraan dan kerukunan.

Kuning emas memiliki arti kemuliaan, kejujuran, kesetiaan dan kebesaran. Merah memiliki arti keberanian dan tanggung jawab. Coklat memiliki arti tanah, yang berarti kematian atau kuburan. Hitam memiliki arti keteguhan dan ketakwaan kepada Tuhan. Terakhir putih memiliki arti kesucian dan kedukaan.

Baca Juga: Daftar & Makna Pakaian Adat Papua yang unik dan Khas dari Papua!

3. Pakaian Adat Minahasa

pakaian adat minahasa sulawesi utara
Source: www.instagram.com/sanggar_afibusana

Berbahankan kulit pohon/kayu. Pakaian ini memiliki bentuk yang hampir menyerupai kebaya dari pulau Jawa.  Wanita minahasa juga ada yang mengenakan pakaian atasan model blus atau gaun pasalongan rinegetan dari tenunan bentenan.

Pakaian adat ini terdiri atas kebaya lengan panjang warna putih, bagian bawah kebaya berbentuk lipatan layaknya ikan duyung serta sedikit melebar, di bagian bawahnya dihiasi sulaman sujiber bentuk bunga padi lengkap dengan bunga kelapa dan pada bagian dada sebelah kiri serta ada pula kembang kaca piring dan bunga melati berbau harum. Sebagai pelengkap wanita minahasa mengenakan mahkota, kalung leher,  Sanggul dan lain sebagainya.
Untuk Pria biasanya menggunakan setelan jas tertutup dan celana panjang sekaligus selendang pinggang. Dihiasi dengan motif bunga padi sebagai ciri utamanya. Pakaian ini juga ditambahkan hiasan berupa sulaman dengan motif padi, kelapa dan juga ular naga pada bawah lengan dan depan kemeja, dilengkapi dengan ikat pinggang yang terbuat dari kulit ular patola berbentuk mahkota dibagian depan.

4. Pakaian Adat Tonaas Wangko dan Walian Wangko

pakaian adat sulawesi utara wikipedia
Sumber: trensulut.com

Pada dasarnya kedua pakaian ini merupakan pakaian pemuka adat.  PakaianTonaas Wangko merupakan baju kemeja dengan lengan panjang yang berkerah tinggi, berkancing tanpa saku. Warna baju dominan dengan hitam  dihiasi motif bunga padi pada leher baju, ujung lengan dan sepanjang ujung baju bagian depan yang terbelah.

Semua motif berwarna kuning keemasan. Sebagai kelengkapan baju dipakai topi warna merah yang dihiasi motif bunga padi warna kuning keemasan pula.

Sedangkan untuk Pakaian Walian Wangko pria merupakan modifikasi bentuk dari baju Tonaas Wangko, hanya saja lebih panjang seperti jubah. Warna baju yang  putih dihiasi corak bunga padi. Dilengkapi topi porong nimiles, yang dibuat dari lilitan dua buah kain berwarna merah-hitam dan kuning-emas, perlambang penyatuan 2 unsur alam, yaitu langit dan bumi, dunia dan alam baka.

Sedangkan untuk pakaian wanitanya, menggunakan kebaya panjang warna putih atau ungu, kain sarong batik warna gelap dan topi mahkota. Dipadukan selempang warna kuning atau merah, selop, kalung leher dan sanggul. Hiasan yang dipakai adalah motif bunga terompet.

Baca Juga: Pakaian Adat Sumatera Barat Anak & Dewasa

5. Pakaian Adat Bolaang Mondondow

pakaian adat provinsi sulawesi utara
Sumber: www.instagram.com/arfandih

Pakaian Bolaang Mondondow memiliki cerita sejarahnya loh Bornean. Dulunya pakaian ini terbentuk dari gabungan 4 kerajaan dari masa penjajah Belanda sekaligus berkaitan dengan latar belakang kehidupan masyarakat pada masa lalu. Kehidupan masyarakat yang dulunya berbentuk  kerajaan menghadirkan stratifikasi sosial yang nyata.

Masyarakat Sulawesi dulunya terbagi atas beberapa lapisan sosial, mulai dari golongan rakyat biasa hingga kaum bangsawan yang menempati kedudukan paling tinggi dalam masyarakat. Oleh karena itu, tidaklah heran bila pakaian adat mereka relatif lebih banyak, karena setiap lapisan masyarakat memiliki pakaian tersendiri.

Pakaian Adat Bolaang Mondondow kemudian  terbagi lagi menjadi beberapa bentuk/golongan loh Bornean, yaitu berdasarkan bangsawan, di luar bangsawan, di bawah kaum bangsawan, pendamping pemerintah dalam kerajaan, pemangku adat dan pakaian rakyat biasa.

Itu dia Pakaian Adat Sulawesi Utara yang mempesona, elegant dan Jelita.Jadi bangga lahir di Indonesia karena banyaknya pakaian adat nusantara yang super indah dan masih banyak lagi pakaian adat indah lainnya yang  bisa kalian dapatkan di situs borneo channel ini.

Photo of author

Dirja Satya Kirana

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.