Penjelasan Lengkap Pakaian Adat dan Filosofi Kebudayaan Kalimantan Selatan

Pakaian Adat Kalimantan SelatanKalimantan Selatan atau lebih singkatnya kalsel merupakan provinsi yang berada di pulau Kalimantan. Provinsi yang beribukota Banjarmasin ini memiliki 3 kerajaan besar pada era dulu yaitu Kerajaan Negara Dipa lalu dilanjutkan dengan Kerajaan Negara Daha dan yang terakhir Kesultanan Banjar.

Kalimantan Selatan atau Kal-Sel terletak di pulau Kalimantan bagian tenggara yang memiliki area dataran tinggi dan dataran rendah. Di dataran rendah tekstur lahannya berupa tanah gambut serta banyak rawa-rawa, sedangkan dataran tinggi sebagian besar berupa hutan tropis. Kalimantan Selatan juga kaya akan Sumber Daya Alamnya dari sumber daya yang berasal dari hutan maupun dari penggalian.

Untuk tempat wisata serta kulinernya jangan ditanyakan lagi, karena Kalimantan Selatan memiliki banyak tempat wisata seperti Pantai, Gunung, dan Danau. Tidak hanya tempat wisata, Kalimantan selatan memiliki kebudayaan antik yang menjadi pusat perhatian contohnya seperti festival terapung, festival tanglong, dan lain sebagainya.

Nah, sahabat Borcha setelah kita membaca seputaran tentang Kalimantan Selatan, langsung aja ke poin-poin yang akan kami bahas kali ini yaitu Pakaian adat provinsi Kalimantan Selatan.

Nama Pakaian Adat Kalimantan Selatan: 

  1. Pakaian Adat Kalimantan Selatan Bagajah Gamuling Baular Lulut
  2. Pakaian Adat Pengantin Banjar Baamur Galung Pancaran Matahari
  3. Pakaian Adat Pengantin Banjar Baamar Galung Modifikasi
  4. Pakaian Adat Pengantin Banjar Babajukun Galung Pacinan

Berikut penjelasan lebih lanjut!

[toc]

Pakaian Adat Kalimantan Selatan Beserta Gambar:

Sebagian besar penduduk Kalimantan selatan adalah bersuku Banjar dan 96% beragama Islam, etnis atau suku Banjar ini terbagi menjadi 3 macam yaitu Banjar Kuala, Banjar Pahuluan, dan Banjar Batang Banyu. Berikut penjelasan mengenai pakaian adat kalimantan selatan lebih detail!

1. Pakaian Adat Kalimantan Selatan Bagajah Gamuling Baular Lulut

pakaian adat tradisional daerah kalimantan selatan
Source: ainun.yolasite.com

Namanya yang unik yaitu Bagajah Gamuling baular Lulut merupakan pakaian ciri khas dari provinsi Kalimantan Selatan, pakaian ini biasanya digunakan untuk suatu adat pernikahan yang dipakai oleh laki-laki maupun perempuan. Tetapi, model pakaiannya tidaklah sama.

Untuk laki-laki bisa tidak mengenakan baju, tetapi pada umumnya laki -laki mengenakan baju lengan pendek yang dihiasi dengan manik-manik yang mengkilau.

Pada baju laki-laki tidak memiliki kerah, cara mengenakannya dapat dipadankan dengan celana panjang serta aksesoris seperti kalung samban, ikat pinggang, kain yang bermotif kelabang atau halilipan, dan penutup kepalanya yaitu mahkota yang melingkar berbentuk ular lidi.

Dan untuk pengantin perempuan dapat mengenakan kemban sebagai penutup dada lalu ditambahkan aksesoris berupa selendang, ikat pinggang, konde yang berhiaskan mahkota, kembang goyang, dan kuncup bunga melati. Pada bagian bawa pengantin perempuan mengenakan kain panjang yang bermotif halilipan yang berfungsi sebagai rok.

Bagajah Gamuling baular Lulut merupakan salah satu pakaian pengantin yang kaya akan rentengan bunga melati serta mawar yang menghiasi pengantin sehingga menjadi lebih tampan dan cantik.

Baca Juga : Pakaian Adat Kalimantan Timur & Senjata Adat Lengkap

2. Pakaian Adat Pengantin Banjar Baamur Galung Pancaran Matahari

pakaian adat banjar kalimantan selatan
Source inun.yolasite.com

Ba’amar Galung Pancaran Matahari merupakan busana adat untuk pengantin kalimantan selatan yang ada sejak abad ke 17, Busana pengantin ini sangatlah populer dikalangan masyarakat Banjar. Ba’amar Galung Pancaran Matahari memiliki perpadanan antara budaya jawa dengan budaya hindu yang sangat mangkus.

Pada budaya jawa pakaian ini memiliki kesan atau pengaruh dalam penggunaan rentengan kembang melati dan mawar sehingga mebuat aura si pengantin lebih memancar yang sesuai dengan nama busananya, serta perpadanan budaya hindu nan dapat kita saksikan dari dekorasi mahkota dan kainnya yang terdapat naga dan kelabang atau biasa masyarakat banjar menyebutnya dengan halilipan.

Untuk perempuan mengenakan baju poko yang lengannya pendek terdapat hiasan manik-manik yang dibentuk rumbai sehingga mempercantik pengantin perempuan. Ada juga kida-kida, kida-kida merupakan aksesoris pengantin perempuan berbentuk segi lima. Aksesoris ini berfungsi sebagai penutup dada serta hiasan yang sangat menawan.

Sedangkan pria dapat menggunakan kemeja lengan panjang dengan kerenda yang berada di dada, lalu dipadukan dengan jas tanpa kancing serta celana panjang. Pengantin pria juga menggunakan kain yang di pasang pada area pinggang dengan motif halilipan serta tali wenang yang berfungsi sebagai ikat pinggang.

Baca Juga : Nama Pakaian Adat Sumatera Utara

3. Pakaian Adat Pengantin Banjar Baamar Galung Modifikasi

pakaian adat banjarmasin kalimantan selatan
Source: ainun.yolasite.com

Babaju Kubaya Panjang merupakan pakaian tradisional kalimantan selatan. Babaju kubaya Panjang adalah baju pengantin turunan dari ketiga baju pengantin diatas, babaju kubaya panjang merupakan baamar galung yang sudah di modifikasi.

Untuk yang laki-laki pakaiannya sama dengan baju galung pancar matahari sedangkan yang perempuan mengenak kebaya panjang seperti baju galung pacinan. Baju adat kalimantan selatan ini sangatlah populer bagi masyarakat kalimantan selatan karena adanya perpaduan dari ketiga busana diatas.

Ada yang harus kalian ketahui konco, hampir semua pakaian adat kalimantan selatan selalu menggunakan aksesoris bogem atau roncean yang terbuat dari bunga melati dan bunga mawar.

4. Pakaian Adat Pengantin Banjar Babajukun Galung Pacinan

pakaian adat kalimantan selatan dan penjelasannya
Source: ainun.yolasite.com

Babaju Kun (Hwa Kun) Galung Pacinan, baju tradisional yang satu ini merupakan baju yang berasal dari perpaduan antara budaya banjar dengan budaya tiongkok. Busana adat kalimantan selatan ini memiliki bentuk hampir mirip dengan Pakaian adat betawi, hal itu menggambarkan pada saat masuknya pedagang Gujarat dan pedagang China di Kalimantan Selatan.

Untuk pengantin laki-laki dapat mengenakan pakaian gamis serta jubah panjang tanpa kancing yang berasal dari dampak dari pedagang Gujarat. Menggunakan penutup kepala yaitu kopiah alpe yang berlilitkan surban atau juga dapat mengenakan tanjak laksamana. Tidak hanya itu, pengantin pria juga memakai rentengan atau roncean yang terbuat dari bunga melati. sedangkan alas kakinya sang pengantin bisa menggunakan selop.

Untuk pengantin perempuan bisa menggunakan busana Babaju Kun (Hwa Kun) Galung Pacinan bajunya terdiri dari kebaya lengan panjang bermodelkan cheong sam , selain itu terdapat jahitan indah pada payet yang menggunakan benang emas dengan motif bunga teratai . Cara pemakaiannya dapat dipadukan dengan rok panjang yang dihiasi dengan manik-manik cantik dan disulam dengan  bentuk motif dari tirai bambu.

Sedangkan pada bagian kepala, pengantin perempuan mengenakan mahkota indah berhiaskan permata yang sangat mengkilau, kembang goyang, serta tusuk konde dengan bentuk huruf arab yaitu lam dan burung hong sehingga membuat pengantin menjadi ratu super anggun.

Baca Juga : Pakaian Adat Sulawesi Utara Yang Super Menawan

Sekian pembahasan tentang Pakaian Adat Kalimantan Selatan, Ciri-ciri, Keunikan serta Fungsinya. Semoga ini dapat menambah wawasan sahabat Borcha terutama para generasi millineal untuk semakin cinta dan melestarikan nilai budaya nusantara khususnya pakaian adat traditional yang ada di Indonesia. Dan pastinya cintailah produk-produk asli Indonesia.

Photo of author

Devi Rahmadani

5 thoughts on “Penjelasan Lengkap Pakaian Adat dan Filosofi Kebudayaan Kalimantan Selatan”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.