Rumah Adat Sumatera Barat – Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah pulaunya terbanyak di dunia, dari puluhan ribu pulau di Indonesia ada 5 pulau utama yaitu Kalimantan, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Dari pulau terbesar ini, Pulau Sumatera adalah salah satu yang terbesar dan terbagi menjadi beberapa provinsi.
Dan salah satunya yaitu Sumatera Barat. Sumatera Barat yang merupakan salah satu provinsi yang memiliki ibu kota Padang. Sesuai dengan nama, pulau Sumatera Barat ini ada di sepanjang Pesisir Barat Sumatera dibelah tengah dan seluruh pulau yang ada di pelas pantainya yang sangat menanjak seperti kepulauan
Mentawai. Luas provinsi Sumatera Barat sendiri sekitar 42.297,3 km persegi. Provinsi Sumatera Barat juga memiliki berbatasan langsung dengan empat provinsi di Sumatera yaitu Sumatera Utara, Jambi, Riau, dan Bengkulu.
Meskipun demikian, keberagaman pulau Sumatera Barat sangat beragam, termasuk provinsi, terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota besar yang masing-masing memiliki masing-masing-masing
Yang merupakan budaya Indonesia harus kita lestarikan. Tepatnya yaitu di Padang Panjang, Solok, Pasaman, dan daerah lain yang dapat ditemukan oleh teman-teman suku tradisional Minang dengan berbagai arsitektur dan bentuk dari bangunan.
- Ciri-Ciri Rumah Adat Sumatera Barat
- Nama-Nama Rumah Adat Sumatera Barat
- 1. Gonjong Ampek Baanjuang
- 2. Gonjong Anam
- 3. Rumah Gadang Batingkek
- 4. Rumah Gadang Surambi Papek
- 5. Rumah Gadang Gonjong Limo
- 6. Rumah Gadang Gajah Maharam
- 7. Ganjong Sibak Baju
Baca juga : Baju Adat Sumatera Barat
[toc]
Ciri-Ciri Rumah Adat Sumatera Barat
Rumah adat Padang memiliki ciri dan keunikan dari berbagai arsitektur bentuk dan warna. Ada beberapa nilai yang memiliki arti dalam desainnya yang membuat pesan khusus untuk yang dilihatnya.
Fungsi dari rumah adat Minang perbedaan beragam. Mulai dari untuk pertemuan keluarga hingga acara adat dan pesta pernikahan dan lain sebagainya. Di Setiap rumah khas Sumatera Barat memiliki fungsi masing-masing. Dan pada artikel ini, versi borneochannel.com akan di bahas.
Nama-Nama Rumah Adat Sumatera Barat
Rumah Khas Padang yang saat ini menjadi objek wisata bagi setiap pengunjung, baik yang datang dari dalam negeri maupun mancanegara. Pemerintah lokal selalu merawat budaya lokal Padang menerima bantuan masyarakat lokal.
1. Gonjong Ampek Baanjuang
Rumah adat yang ini adalah rumah adat Padang. Gonjong yang merupakan bagian terpenting di wilayah Luhak Nan Tigo, dan itu merupakan tanda adat, walapun dari bentuk arsitektur bangunannya lebih dari 7 ruang sisi. Dari Ciri bangunan beranjung ada tambahan anjung di sisi kiri dan sisi kanan bangunan.
2. Gonjong Anam
Gonjong anam yang merupakan Rumah Adat Minang. Bangunan ini adalah arsitektur yang merupakan bangunan Gajah Maharam, yang telah diperbaiki dan kemudian ditempelkan ukiran-ukiran, seperti bangunan beranjung.
Salangkonya menggunakan papan, bukan anyaman bambu, dan jendelanya dibuat lebih banyak agar pencahayaannya lebih banyak masuk ke bangunan, jadi arsitektur bangunan ini lebih indah Dikirakan ini merupakan bentuk transformasi dalam bentuk Gajah Maharan ke bangunan beranjung.
3. Rumah Gadang Batingkek
Selanjutnya Rumah Tradisional Khas Sumatera Barat Rumah Gadang Batingkek atau yang disebut rumah bertingkat desain dari bangunan bergonjong empat dan bertingkat, banyak ditemukan di daerah sekitar Singkarak, Kabupaten. solok. Model Model bangunan gajah maharam bertingkap di desa Pasir, singkarak, Kab. Solok. Tapi buruk, jenis bangunan termasuk yang lebih tua dan tidak lagi banyak bangunan ini ada di Sumatera Barat.
4. Rumah Gadang Surambi Papek
Bahasa dari bangunan ini adalah pengakhiran kiri dan kanan bangunan yang disebut bapamokok atau yang disebut “papek” dalam bahasa Minang pada daarnya pintu masuk dari belakang dan ada juga yang menghasilkan dari depan.
Jenis bangunan Surambi Papek, di Koto Marapak Bukit Tinggi, lebih banyak divariasikan, karena orang tidak selalu suka masuk rumah, jadi pintu masuk pindah ke depan dan tidak boleh masuk serambi, dengan membawa anak tangga dua buah. Masuk dari belakang rumah atau dapur memiliki arti yang punya rumah sebenarnya perempuan, laki-laki menantu hanya boleh menumpang.
5. Rumah Gadang Gonjong Limo
Model dari bangunan bergonjong lima banyak berlokasi di kota Payakumbuh, Luhak Limo Puluah Koto. Ciri-ciri bangunan Gonjong Limo yaitu menambahkan tambahan gonjong pada bagian kiri atau kanan bangunan.
Pengakhiran bangunannya sama dengan Gajah Maharam, yang mana pengakhirannya tidak ditambah anjung sebab bangunan itu sebenarnya ada anjung. Istilah dari Puncak limo dan Rajo Babandiang.
6. Ganjong Sibak Baju
Rumah ini memiliki beberapa keistimewaan yang sama dengan sibak baju atau baju baju tapi dari rumah ini juga cocok untuk desain gajah maharam juga.
Unsur Utama Rumah Gadang
Rumah ini terbuat dari bahan kayu dan atap yang berbahan seng juga. Arah dari hadap bangunan yaitu Arah utara. Rumah Gadang Gajah Maharam ini memiliki gonjong sebanyak lima buah, empat buah di samping atap dan satu di bagian depan sebagai pelindung tangga masuk rumah.
Jenis kayu sebagai bahan utama dari komponen bangunan adalah kayu Juar, Surian dan ruyung atau pohon kelapa. Dinding pada Timur, Barat dan Selatan rumah menggunakan Sasak.
Rumah adat ini memiliki denah empat persegi panjang dengan tiang penopang bangunan yang bentuknya mirip buah. Di sisi bagian dalam bangunan terdapat 4 buah kamar yang terletak di sisi bagian selatan bangunan yang berjejer Arah Timur-Barat.
Pada masing-masing pintu kamar tersebut terdapat ukiran-flora bermotif berbentuk les pintu. Sementara pada bagian atas pintu kamar disediakan berbentuk ukiran setengah lingkaran dengan motif flora dan mahkota. Diperkirakan motif mahkota ini dikeluarkan oleh masa kolonial.
1. Gonjong (Rumah Adat Sumatera Barat)
Rumah Gadang merupakan rumah adat yang sangat khas di Indonesia dengan atap runcingnya, gonjong. Ini merupakan ciri khas atau simbol pada rumah orang minang baik rumah tradisional maupun yang modern.
Gonjong dapat diartikan menjadi harapan untuk mencapai Tuhan. Terbuat dari anyaman bambu, gonjong tradisional mengibaratkan kekuatan dan kebersamaan masyarakat Suku Minangkabau. Dengan kata lain, setiap orang adalah bagian dari rakyat yang lebih besar atau tidak berdiri sendiri.
2. Lanjar (Rumah Adat Sumatera Barat)
Rumah Gadang umumnya terdiri dari lima pilar yang disusun dalam lima baris berjajar. Baris tersebut memisahkan empat ruang panjang yang disebut Lanjar. Lanjar di bagian belakang rumah akan menjadi kamar tidur. Lanjar yang lebih besar atau disebut Labuan Gajah (Jalan Gajah) dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari maupun kegiatan adat.
3. Ukiran (Rumah Adat Sumatera Barat)
Secara tradisional dinding rumah gadang tersusun dari papan dan bambu. Papan menjadi dinding pada bagian depan dan samping rumah, sedangkan bambu digunakan untuk dinsing belakang rumah. Papan disusun secara vertikal dan semuanya memiliki ukiran. Motif ukiran akan disesuaikan dari susunan dan posisi letak papan pada dinding.
Ukiran pada rumah Gadang menjadi simbol dari alam. Secara keseluruhan ukiran tersebut terdiri dari motif alam dalam bentuk garis melingkar maupun persegi. Motif paling populer adalah tumbuhan merambat dengan akar, batang yang berdaun, berbunga dan berbuah. Motif lainnya adalah bentuk segitiga, persegi empat, dan jajar genjang. Detilnya juga dapat berupa susunan ukiran daun, bunga, dan buah.
4. Anjuang (Rumah Adat Sumatera Barat)
Pada bagian sisi rumah Gadang ada ruang khusus yang disebur Anjuang. anjuang digunakan sebagai tempat pengantin bersanding dalam acara pernikahan. Selain itu Anjuang juga menjadi tempat penobatan kepala adat di daerah masing-masing.
5. Rangkiang (Rumah Adat Sumatera Barat)
Rumah Gadang juga memiliki beberapa lumbung padi (Rangkiang), dengan masing-masing memiliki nama dan fungsi yang berbeda. Rangkiang Sitinjau Lauik berisi beras untuk upacara adat. Rangkiang Sitangka Lapa berisi beras untuk sumbangan ke desa miskin dan desa yang kelaparan. Rangkiang Sibayau-bayau berisi beras untuk kebutuhan sehari-hari keluarga.
Keunggulan Rumah Adat Sumatera Barat
Arsitek Rumah Gadang dirancang dengan sangat terukur oleh para leluhur. Dikonstruksi untuk menahan gempa bumi, Rumah Gadang mampu membuktikannya dengan kelenturan. Rumah Gadang akan stabil di saat terjadi gempa bumi hingga di atas 7 skala Richter.
Kelenturan pada Rumah Gadang adalah karena penyambung tiang rumah tidak mengunakan paku melainkan pasak kayu. Di sisi lain, tumpuan kaki tiang tidak langsung menyentuh tanah, akan tetapi dialas dengan batu atau beton sebagai peredam saat gempa terjadi. Saat gempa, rumah Gadang hanya akan bergoyang tanpa merusak struktur rumah itu sendiri. Kemajuan ilmu konstruksi ini diakui melampaui peradaban lain di dunia pada saat itu paling tidak 300 tahun lebih maju.
Dan berikut artikel yang bisa membantu informasi borneochannel.com sajikan Semoga saja informasi ini bisa menambah khazanah pengetahuan dan wawasan teman-teman. Baca juga Arsitektur Rumah Adat Bali.