Tugu Khatulistiwa Pontianak – Jika kalian berkunjung ke Pontianak, tidak lengkap sebelum mengunjungi tugu khatulistiwa Pontianak yang sangat istimewa. Spot yang satu ini adalah tugu yang menandakan perlintasan garis khatulistiwa. Istimewanya, hanya ada 12 negara di dunia yang dilintasi garis pemisah bumi utara dan selatan tersebut, dan hanya ada 1 kota yang persis dilewati oleh garis tersebut, yaitu Pontianak.
Tugu yang sudah berumur 88 tahun ini merupakan hasil pembangunan pemerintah belanda. Pada awalnya tugu ini berbentuk sangat sederhana, dan kemudian mengalami beberapa penyempurnaan hingga seperti tugu sekarang ini.
Kali ini admin akan berbagi beberapa hal mengenai sejarah dan fakta-fakta menarik seputar tugu khatulistiwa Pontianak yang perlu kalian ketahui sebelum berkunjung menggunakan jasa rental mobil pontianak!
[toc]
Sejarah Tugu Khatulistiwa Pontianak
Berikut sejarah tugu khatulistiwa Pontianak :
1. Awal Pendirian
Berdasarkan catatan pada tahun 1941 dari V. en V oleh Opsiter Wiesse dari Bijdragentot De Geographe dan Chep Van den topographeschen dien in Nederlandsch Indie: Den 3 Sten Maart 1928.
Pada catatan tersebut menjelaskan ada satu ekspedisi internasional oleh ahli geografi berkebangsaan belanda yang datang ke Pontianak untuk menentukan titik lintasan garis khatulistiwa.
Hingga pada akhirnya pada tahun 1928, berdirilah sebuah tugu sederhana untuk menandai lintasan garis equator tersebut. Tugu sederhana tersebut bernama tonggak atau patok.
Baca juga: Cerita misteri sungai kapuas
2. Penyempurnaan
Kemudian pada tahun 1938, tugu khatulistiwa mengalami renovasi oleh seorang arsitek bernama Silaban. Bentuk tugu menjadi lebih rumit dan unik. Pada penyempurnaan pertama, tugu memiliki 4 buah tonggak yang terbuat dari kayu belian atau ulin yang berdiameter 0,30 meter. Terdapat lingkaran yang berisikan panah.
Di bawah panah tersebut terdapat tulisan 109 derajat 20’0″OlvG” yang menunjukkan letak tugu bedara pada garis bujur timur. Bangunan tugu ini masih dapat kita temui pada bagian dalam monument tugu yang ada sekarang.
Hingga akhirnya pada tahun 1990, Tugu Khatulistiwa Pontianak kembali disempurnakan dengan pembuatan pelindung dan duplikasi tugu dengan ukuran 5 kali lebih besar dari tugu yang asli. Bangunan inilah yang kita kenal dengan monumen khatulistiwa sekarang ini. Tugu yang megah itu diresmikan pada tanggal 21 September 1991.
Fakta Menarik Tugu Khatulistiwa Pontianak
Terdapat pula berbagai macam fakta menarik seputar monumen ini, berikut pembahasannya :
1. Bergesernya Titik Nol Garis Khatulistiwa di Pontianak
Ada satu fakta unik yang perlu kalian ketahui, yaitu tentang bergesernya titik nol. Pada Maret 2005, Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melakukan penelitian mengenai titik nol derajat. Pada penelitian tersebut dilakukan koreksi untuk menentukan lokasi titik nol garis khatulistiwa di Kota Pontianak.
Hal yang sebenarnya terjadi bukanlah pergeseran titik nol, namun pengecekan titik nol menggunakan teknologi modern. Penelitian tersebut menggunakan gabungan metoda terestrial dan ekstraterestrial, menggunakan global positioning system (GPS) dan stake-out.
Hasil penelitian tersebut bahwa posisi Tugu Khatulistiwa saat ini berada di 00 0’ 3,809” lintang utara; dan 1090 19’ 19,9” bujur timur. Titik tersebut tidak benar benar 0 derajat. Sementara posisi 00 0’ 0” ada di luar taman, tepatnya 117 meter ke arah Sungai Kapuas.
Akhirnya pada titik hasil koreksi itu, Berdirilah sebuah patok baru yang terbuat dari pipa PVC dan belahan garis barat-timur ditandai dengan beberapa tali.
Berdasarkan hasil koreksi BPPT terlihat bahwa para ahli geografi Belanda saat itu sudah memiliki metode yang nyaris tepat dengan peralatan sederhana dengan hanya sedikit kesalahan penempatan titik tugu yang berbeda 117 meter dari lokasi hasil koreksi.
Sekarang titik 0 derajat yang benar telah dijadikan sebuah taman yang kemudian dijadikan tempat untuk penyelenggaraan festival kulminasi dan acara acara lainnya.
2. Equniox / Kulminasi di Tugu Khatulistiwa
Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, Kulminasi memiliki arti puncak tertinggi/tingkatan tertinggi atau titik tertinggi yang dicapai suatu benda langit dalam peredarannya. Secara istilah kontesktual, kulminasi atau equinox diartikan sebagai fenomena alam ketika matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Fenomena alam unik ini terjadi dua kali dalam satu tahun, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.
Posisi matahari berada tepat di atas kepala sehingga bayangan benda-benda di permukaan bumi tidak tampak. Kulminasi matahari juga menghasilkan gaya gravitasi yang cukup kuat sehingga bisa membuat telur berdiri tegak di titik nol derajat.
Ketika kalian berdiri di tugu khatulistiwa Pontianak sekitar jam 11.30 hingga jam 12.30, kalian tidak akan bisa menemukan bayangan kalian di depan, di belakang, di samping kiri maupun kanan. Bayangan hanya ada tepat di kaki kalian. Yang sebenarnya terjadi matahari benar-benar tepat berada di atas kepala.
Siklus yang terjadi pada tanggal 21-23 Maret disebut dengan vernal equinox yang menjadi tanda awal musim semi dan siklus yang terjadi pada tanggal 21-23 September disebut dengan autumnal equinox sebagai tanda awal musim gugur di belahan bumi yang lainnya.
Baca juga: Makanan dan kuliner tradisional khas Kalimantan Barat
3. Festival Kulminasi di Tugu Khatulistiwa
Dalam rangka menyemarakkan dan memperkenalkan keunikan lokal, pemerintah kota Pontianak rutin mengadakan kegiatan untuk memperlihatkan peristiwa peringatan kulminasi matahari lewat sebuah Festival. Disamping dengan daya tarik kulminasi, festival ini dimeriahkan dengan berbagai macam acara. Mulai dari festival seni, expo, festival makanan dan seremonial menyambut equinox.
Kegitan tersebut berlangsung di tugu khatulistiwa setiap tahun, dan selalu ramai oleh wisatawan dari berbagai daerah, baik lokal maupun luar negeri. Daya tarik tersebut muncul karena keistimewaan kota Pontianak sebagai satu-satunya kota yang dilewati oleh garis khatulistiwa.
4. Tugu Khatulistiwa Pontianak Dahulu dan Sekarang
Dalam perkembangannya, tugu khatulistiwa merupakan sebuah icon kota Pontianak karena keunikan dan keistimewaan tugu tersebut. Fungsi Tugu Khatulistiwa pun kini telah mengalami pergeseran dari yang hanya sekedar monument penanda atau tonggak, museum sejarah, hingga kini menjadi objek wisata.
Pemerintah kota Pontianak Nampak sangat serius menjadikan tugu sebagai tempat yang istimewa. Terlihat dari beberapa renovasi pengembangan daerah sekitar tugu.
Pada penataan ulang tugu tersebut nantinya di kawasan tugu khatulistiwa pontianak akan dibangun beberapa fasilitas penujang objek wisata. Mulai dari hotel, restoran, waterpark, waterfront, pusat souvenir, taman, dan fasilitas lainnya.
5. Cara Berkunjung
Tugu Khatulistiwa beralamat di Jalan khatulistiwa, Siantan, Kec Pontianak Utara. Tugu ini terletak cukup jauh dari pusat kota, sekitar 45 menit kearah utara. Jika kalian dari bandara supadio Pontianak, kalian dapat menggunakan taxi atau jasa ojek online Pontianak.
Nantinya kalian akan menyebrangi sungai Kapuas yang indah. Kalian dapat menggunakan jembatan Kapuas 1 dan jembatan landak atau kapal ferry yang berada di alun-alun Kapuas.
Tugu khatulistiwa Pontianak merupakan salah satu situs purbakala yang sangat istimewa. Tugu tersebut menjadi pengingat kita untuk selalu menanamkan nilai-nilai budaya bangsa, menambah kebanggan nasional, dan memperkuat jatidiri bangsa. Kita harus sadari ini sebagai salah satu kekayaan negeri yang harus selalu kita lestarikan, jaga dan promosikan ke dunia luar. Semoga Artikel ini bermanfaat.
Baca juga: Kota yang dilalui garis khatulistiwa