Rumah Adat Aceh – Hi sobat Borcha, indahnya wilayah yang di penuhi oleh negara Indonesia membuat negara kita di hiasi dengan bermacam ragam budaya dan bahasa. Jadi tidak heran jika di setiap wilayah pasti di huni oleh suku tertentu yang juga termasuk dan menjunjung tinggi budaya tertentu.
Contohnya seperti Aceh, provinsi aceh wilayah yang berada di ujung dan bagian barat ini memiliki warisan budaya yang menjadi warisan leluhur mereka yang harus di jaga. Suku Aceh yang telah bertempat tinggal di wilayah ini memiliki ragam bahasa daerah sendiri. dengan filosofi Kehidupan dan juga bangungan arsitektur rumah yang mereka tempati.
Begitulah yang membuat indonesia di kenal sebagai negara yang beraneka budaya. Meskipun bersatu dalam satu bahasa, tetapi setiap daerah tetap menjunjung tinggi perbedaan dan budaya masing-masing.
Dalam istilah bahasa Aceh, nama rumah adat Aceh dengan sebutan “Rumoh Aceh” yang merupakan jenis rumah panggung yang memiliki 3 bagian utama. Bagian ketiga ini dan selanjutnya di sebut dengan “Seuramoe Keue” atau yang bisa di sebut “Serambi Depan”, ” Seuramoe Teungoh” atau dengan “Serambi Tengah”, dan juga ” Seuramoe Likot ” atau “Serambi Belakang”.
- Sketsa Gambar Rumah Adat Aceh
- Rumah Adat Aceh Darussalam
- Ciri Khas Rumah Adat Aceh Darussalam
[toc]
Sketsa Gambar Rumah Adat Aceh
Dalam setiap bagian rumah adat, setiap arsitekturnya memiliki fungsi dan tujuan dibangun sesuai dengan kegunaan. Tapi sebelum membahas lebih dalam setiap ruangan Rumoh Aceh, sebelumnya ayo kita lihat ke belakang dan lihat bagaimana Sketsa Gambar Rumah Adat Aceh.
Berikut ini adalah Gambar Sketsa Rumah Adat Aceh. Di sini teman-teman akan borneochannel.com sajikan beberapa referensi gambar Rumah yang pastinya teman-teman gambar ini telah menjadi trending topik teman-teman untuk menambah pengetahuan. Sketsa Rumah Adat yang telah kami sediakan guna-guna teman-teman untuk menambah khazanah pengetahuan tentang budaya.
1. Sambungan Struktur Bangunan Tanpa Paku
Dalam pembuatan Rumah Aceh seluruhnya di buat dari bahan yang sangat alami. Hal ini sesuai dengan kehidupan masyarakat yang dekat dengan lingkungan hidup mereka, dan juga memiliki bahan baku alam memang masih melimpah pada masa lalu.
Sketsa rumah suku Aceh sengaja dibuat dari kayu yang diukir. Tidak menggunakan paku, tetapi mereka menggunakan tali yang berasal dari kulit pohon waru, ijuk, atau rotan. Dan Manfaat tali dari bahan alami ini adalah untuk bahan pengikat kayu yang sangat tahan lama.
Sketsa rumah yang di jadikan satu dengan teknik sambungan pengikat terbukti akan memberikan dan tahan lama terhadap guncangan-guncangan gempa.
Baca juga artikel terkai: Pakaian Adat Naggroe Aceh Darussalam Modern & Kuliner khas Aceh
2. Status Rumah Ukiran
-https:///2015/05/dsc3192_072.jpg
Ukiran Rumah mungkin tidak hanya melihat bentuk budaya yang konkret, namun juga langkah dan status cerminan sosial dari pemilik rumah. Rumah adat yang memiliki hiasan dan terdiri dari ukiran di sekeliling rumah.
Ukiran ini juga memiliki makna yang sangat dalam. Dalam ukiran dinding rumah tradisonal Aceh inilah yang bisa mewakili status sosial semakin menambah ke wibawaanya.
3. Anak Tangga Yang Berjumlah Ganjil
Makna dari pembagunan rumah adat terkenal dengan istilah Anak Tangga Yang Berjumlah Ganjil Istimewanya, anak tangga rumah adat ini selalu ganjil. Karena Jumlahnya antara 7 hingga 9 anak tangga. Nilai lebih banyak juga yang memiliki makna terkait dengan nilai-nilai religius masyarakat Aceh.
Rumah Adat Suku Aceh
Rumah Adat Aceh Darussalam Krong Bade yang merupakan rumah adat sangatbfamiliar yang ada di Naggroe Aceh Dasussalam. Untuk mengenal Ciri khas rumah ini memiliki ciri khas rumah tangga yang digunakan sebagai jalan masuk menjadi rumah. Rumah Krong Bade harus memiliki jumlah tangga yang menjadi milik rumah tersebut.
Tidak tahu mengapa orang Aceh mempercayainya. Selain itu rumah adat aceh yang disebut Krong Bade memiliki sketsa rumah berbentuk persegi panjang yang sengaja dibuat memanjang dari arah Timur ke Barat, dan atapnya menggunakan daun rumbia yang memberikan makna pada desain, dan lantainya membuat dari bambu, dan mobil yang sedang digunakan dengan bantuan Lukisan dari kayu yang sudah ada di ukir.
1. Rumoh Santeut
Rumoh Santeut atau tampong limong yang merupakan rumah adat aceh yang umunya digunakan sebagai tempat tinggal sehari-hari bagi masyarakat aceh yang berpenghasilan menengah kebawah. Untuk Perbedaan Rumoh Santeut dengan Rumoh Aceh ini terletak di atas bangunan dan lantai di setiap bagian dari rumah memiliki ketinggian yang sama, tidak seperti Rumoh Aceh di mana ruang tengah lebih tinggi dibandingkan dengan ruang depan dan belakang.
Untuk sketsa Rangkang yang terdiri dari rumah panggung yang hanya terdiri dari satu ruangan. Karena Rangkang ini biasanya digunakan sebagai tempat dilepasnya bagi petani saat ini bertani. Dalam Bahan yang dibutuhkan untuk membuat Rangkang juga sangat sederhana dengan kayu biasa dan daun rumbia untuk atapnya.
2. Ukuran Pintu yang Rendah
Pembangunan dalam pembuatan Pintu masuk utama pada Krong Bade sangat unik, karena ukurannya yang lebih rendah dari tinggi badan orang banyak. Karena Biasanya Ketinggian pintu antara 120 hingga 150cm.
Sementara khas pintu aceh ini di buat dan di Rancang agar pengunjung yang hadir membungkukkan badan sebagai tanda hormat kepada pemilik rumah. Di rumah terhormat tuan rumah yang juga menjawab dengan kaki bersih sebelum menaiki tangga seperti ini, biasanya di depan rumah adat Aceh sudqh tersedia tempayan berisi udara. Untuk Mencuci kaki sendiri karena harus menyucikan niat sebelum mengunjungi rumah tersebut
Informasi Mengenai rumah adat Aceh versi borneochannel.com. Bagi teman yang ingin tahu lebih jauh, tidak ada yang salah sambil berlibur dan berwisata ke Aceh.
Baca juga artikel lainnya: Sejarah Rumah Adat Jawa Barat & Rumah Adat Jawa Tengah Keunikan
Visitor Rating: 5 Stars