Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal- Masih banyak orang-orang yang dilanda kebingungan tentang cara menulis daftar pustaka, apalagi rujukannya dari jurnal. Memang pada saat melakukan penelitian hal yang wajib ditulis ialah daftar pustaka. Kenapa ?karna dari sana pembaca bisa mengetahui buku-buku/rujukan-rujukan apa saja yang bisa kalian gunakan dan kalian baca Menulis daftar pustaka sebenarnya mudah jika kalian mengetahui hal-hal apa saja yang harus ada di daftar pustaka.
Pada dasarnya penulisan daftar pustaka dari jurnal sama seperti penulisan daftar pustaka dari buku. Judul jurnal juga harus dibuat miring. Lantas apa saja yang harus diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari jurnal ? dan bagaimana cara menulis daftar pustaka dari jurnal yang benar ? Simak ulasannya sebagai berikut;
- Pengertian Daftar Pustaka
- Aturan dalam Penulisan Daftar Pustaka
- Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
- Macam-macam kategori Jurnal
[toc]
PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka merupakan daftar rujukan yang mencantumkan judul, nama pengarang, tahun terbit, dan sebagainya yang di tempatkan di halaman terakhir suatu karya tulis. Sebuah daftar pustaka tentu sangat diperlukan sebagai sumber rujukan untuk memastikan kebenaran data yang diambil.
Dengan begitu, karya tulis yang kalian buat dapat dipercaya kebenarannya. Daftar Pustaka juga bisa disebut sebagai suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian lainnya.
Pemilihan daftar pustaka ini tentu harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah/penelitian kalian. Mahasiswa, Dosen, Siswa tentu tidak boleh sembarang mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini,mengingat pentingnya daftar pustaka ini di setiap buku non-fiksi. Selain itu, daftar pustaka juga digunakan sebagai ucapan terima kasih untuk penyumbang data penelitian.
Jadi, adanya daftar pustaka ini bukan sekadar untuk memenuhi kelengkapan penulisan saja. Daftar pustaka tidak boleh ditulis secara asal/ngawur. Terdapat aturan-aturan yang harus dipenuhi dalam penulisan daftar pustaka. Apa saja aturan tersebut?Untuk itu perlunya mengetahui cara dan teknik dalam penulisan daftar Pustaka yang baik dan benar.
ATURAN DALAM PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
- Penulisan nama pengarang dimulai dari nama belakang dari buku/jurnal tersebut, kemudian diikuti tanda koma dan nama depan.
- Jika kalian mengutip, nama pengarang yang ada pada kutipan tersebut wajib dimasukkan juga ke daftar pustaka secara lengkap.
- Gelar tidak perlu dicantumkan.
- Jika terdapat lebih dari satu pengarang, maka nama pengarang pertama saja yang dibalik. Sisanya tidak perlu dibalik.
- Daftar pustaka harus diurutkan berdasarkan abjad.
- Jika terdapat lebih dari satu sumber daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, maka nama pengarang tetap ditulis sebanyak jumlah sumber yang ada.
- Jika sumber yang digunakan tidak ada nama pengarangnya, maka perlu ditulis nama lembaga/instansi yang menerbitkan.
- Batas tahun referensi pustaka yang digunakan maksimal 5 tahun terakhir.
- Jika mengambil sumber dari internet, untuk alasan kredibilitas, tidak diperbolehkan mengambil sumber dari blogspot, wordpress, ataupun wikipedia.
- Penulisan nama judul harus dibedakan dengan diberi efek tebal/miring/garis bawahatau diapit tanda petik dua (“).
Nah, itu dia beberapa aturan umum penulisan daftar pustaka yang baik dan benar. Lalu, bagaimana untuk penulisan cara menulis daftar pustaka yang sumbernya bermacam-macam seperti buku, jurnal, ataupun internet? dan apa yang membedakannya? Selengkapnya, simak ulasannya berikut ini;
Baca Juga : Sewa Tenda Pontianak Murah
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA DARI JURNAL
Penulisan daftar pustaka yang sumbernya dari jurnal tidaklah jauh berbeda dari yang sumbernya buku. Hanya saja, di sini terdapat judul jurnal, volume, dan halaman yang tidak terdapat di buku. Terdapat berbagai macam gaya penulisan daftar pustaka yang bersumber dari jurnal. Salah satunya adalah yang menggunakan rumus NA. TA. JU. JUR, VO(NO), HA.
- NA: Nama Pengarang
- TA: Tahun Terbit Jurnal
- JU: Judul Artikel
- JUR: Nama Jurnal
- VO: Volume Jurnal
- NO: Nomor Jurnal
- HA: Halaman
Contoh Daftar Pustaka dari Internet
Misalnya, kamu mengambil sumber dari sebuah artikel di internet yang rinciannya sebagai berikut.
- Alamat: http://jurnal.untan.ac.id//
- Judul Artikel: Aanalisis Tindak Tutur Pedagang dan Pembeli di pasar Pemangkat Kabupaten Sambas
- Tahun Terbit: 2015
- Nama Penulis: Sutrisno
- Waktu akses: 24 September 2019
Maka, sesuai dengan rumus di atas, kalian bisa menulisnya seperti berikut ini:
Sutrisno.2015. Analisis Tindak Tutur Pedagang dan Pembeli di pasar Pemangkat Kabupaten Sambas. Jurnal.untan.ac.id. (diakses tanggal 24 September 2019)
Saat menulis daftar pustaka dari jurnal ini, wajib hukumnya untuk mencantumkan referensi pendukung. Jurnal ilmiah merupakan salah satu dari referensi favorit setelah buku yang sering dirujuk ataupun dikutip. Pengutipan pada tulisan ilmiah juga tidak boleh sembarangan, untuk menuliskannya pada daftar pustaka haruslah sesuai dengan aturan. Penulisan pada daftar pustaka pada jurnal juga merupakan bentuk penghargaan pada pemilik buku atau jurnal yang dirujuk, di samping itu digunakan pula sebagai rujukan untuk menguji keabsahan suatu tulisan ilmiah.
Baca Juga : 35 Film Terbaik Sepanjang Masa
MACAM-MACAM KATEGORI JURNAL
1. Jurnal Online
Jurnal online dapat diartikan sebagai dua sudut pandang. Pertama, jurnal cetak yang dionlinekan. Jadi jurnal biasa yang diunggah dalam bentuk online, bisa jurnal yang di upload melalui website jurnal ataupun melalui website dari institusi. Kedua, jurnal online dalam arti sebenarnya, maksudnya yaitu jurnal online yang masuk melalui urutan proses. Jadi terdapat proses dari penulis jurnal, kemudian diproses ke tim editor sebelum masuk ke email ataupun masuk ke tim redaksi penerima jurnal online. Jika jurnal tidak lolos, maka jurnal tersebut akan ditolak atau dimintai perbaikan.
Jurnal online yang sesungguhnya yaitu jurnal tersebut mempunyai proses secara tersistematisasi dalam pengelolaannya yang dilakukan secara online. Dalam hal ini proses yang dilakukan antara penulis kemudian dilanjutkan oleh editor dan selanjutnya mitra bebestari melalui e-mail serta barulah masuk ke proses keputusan apakah jurnal tersebut diterima, ditolak, ataupun harus dilakukan perbaikan.
Hal ini tergantung dari pihak pelaksana jurnal itu sendiri dan sistem yang digunakannya tersebut. Hal yang harus kalian ketahui adalah jurnal online akan lebih mudah dikenal dan disebarkan luaskan apabila jurnal tersebut telah memiliki DOI (digital object identifier). Hal ini seperti layaknya sebuah mobil ataupun motor yang sudah memiliki nomor STNK
2. Jurnal Cetak
Pernah mendengar jurnal cetak? jurnal cetak inilah yang sering diikuti oleh dosen. Umumnya jurnal cetak ini dibuka untuk para dosen serta peneliti dan mahasiswa yang tertarik melakukan penelitian. Pengumuman diumumkan secara terbuka lewat internet ataupun lewat pesan singkat WA dan semacamnya. Pengumuman ini memberitahukan teknis penulisan jurnal dan waktu presentasi jurnal.
Jadi jika ditemukan jurnal yang masuk tentu akan diseleksi oleh tim penyelenggara. Jurnal yang lolos akan dikonfirmasi oleh tim ke penulis, untuk segera mengkonfirmasi. Jurnal yang lolos seleksi, nantinya akan dipresentasikan di depan peserta lain.
Jurnal cetak juga dikenal sebagai jenis jurnal yang ditulis oleh beberapa penulis dan disebarkan dengan melalui hasil cetak. Jurnal cetak juga diakreditasi dengan melampirkan nama-nama mitra bebestari dan bukti-bukti pemeriksaan jurnal dan aturan akreditasi yang ditetapkan oleh dikti. Akan tetapi, sejak bulan April 2016 akreditasi jurnal cetak mulai tidak diadakan dan diganti menjadi jurnal online atau yang sering kita kenal sebagai e-Journal yang tentunya harus dengan standar ISSN yang berbeda dengan jurnal cetak.
3. Jurnal Penelitian
Jurnal penelitian yaitu berupa laporan penelitian. Jadi hasil penelitian yang diperoleh dipaparkan dan ditulis dalam sebuah laporan. Tahukah kalian, ternyata jumlah penelitian di Indonesia per tahun mengalami perkembangan yang positif. Jumlah publikasi ilmiah, termasuk jurnal ilmiah per tahun terindekasi memiliki 6 juta buah, dengan jumlah jurnal sekitar 17.000 jurnal ilmiah setiap harinya. Angka ini memang sangat besar. Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan Negara-negara lainnya, Indonesia masih di zona tidak aman, dan masih perlu ditingkatkan jumlahnya.
4. Jurnal Lokal
Kategori jurnal ilmiah yang selanjutnya yaitu ada jurnal lokal. Dikatakan jurnal lokal jika jurnal tersebut dibuat oleh banyak penulis, dari instansi yang sama. Sebagai salah satu contoh, misalnya dari universitas X membuat makalah penelitian yang dibuat dalam satu buku atau jurnal ilmiah, di mana dalam jurnal ilmiah tersebut ditulis oleh 10 penulis dari universitas X.
Meskipun jurnal dibuat oleh satu universitas, jurnal tersebut tetap melalui proses bebestari atau peer-review. Bebestari yaitu jurnal yang hanya dibaca oleh institusi tertentu saja. oleh karena itu, pastikan pula untuk membuat tema jurnal yang sesuai. Jurnal lokal merupakan penamaan yang diadakan untuk mewakili jurnal-jurnal yang dipublikasi oleh sebuah institusi dengan para penulis yang berasal dari pihak institusi itu sendiri. Semua terbitan jurnalnya terdiri dari para penulis dari institusi itu sendiri dan jurnal tersebut juga tidak melalui proses mitra bebestari (peer-review) atau jurnal itu hanya dibaca oleh institusi sendiri serta biasanya juga tidak sebidang dengan artikel-artikel yang akan dibaca dan diperiksa.
5. Jurnal Internasional
Jurnal internasional ditulis menggunakan bahasa yang internasional juga, yaitu bahasa Inggris. Satu hal yang perlu digarisbawahi, dikatakan sebagai jurnal internasional tidak selalu karena jurnal tersebut menggunakan bahasa inggris. Melainkan jurnal yang diikuti oleh penulis dari luar Negara dari universitas seluruh dunia.
Adapun istilah lain, yaitu jurnal internasional bereputasi. Dikatakan jurnal internasional bereputasi apabila jurnal yang diajukan telah lolos verifikasi dan indeks. Akan tetapi, tidak hanya sampai ditahap ini saja. Jurnal tersebut juga ditulis dengan menggunakan sistem OJS (Open Journal System). Jurnal internasional juga dapat diambil dari jurnal lokal apabila penulis jurnal tersebut hanya berasal dari suatu institusi di suatu daerah tersebut sehingga dapat dikategorikan sebagai jurnal lokal luar negeri sama halnya dengan jurnal indonesia-inggris yang ditulis oleh penulis local dari sebuah institusi di daerah itu sendiri
Gimana ? Masih bingung dengan cara penulisan daftar pustaka dari jurnal ? Nggak binggung kan? Pada dasarnya sama aja kok dengan penulisan daftar pustaka dari buku