Tari gambyong- Ada yang pernah nonton pertunjukan tari gambyong di keraton Surakarta atau di acara-acara pernikahan masyarakat jawa? Kalau pernah gimana kesan kalian setelah melihat pertunjukan tersebut? Senang? Mau belajar nari? atau apa? kasi tau borcha di kolom komentar ya, hehehe.
Yang belum pernah liat atau nggak tau apa itu tari gambyong, borcha mau share infomasinya buat sobat-sobat semua. Mulai dari sejarah tari gambyong, musik pengiring, kostum hingga keunikan-keunikan yang terdapat di dalam pertunjukan seni tari gambyong.
Tau nggak sih kalau sebenarnya tarian ini awalnya merupakan tarian jalanan yang kemudian ditata ulang dan dipatenkan menjadi milik keraton Kesunanan Surakarta. Namun seiring berjalannya waktu tarian ini berkembang menjadi tarian tradisional Jawa Tengah. Karena tarian ini sudah dibuka untuk masyarakat umum, kalian bisa menemukan tarian ini pada acara-acara pernikahan adat masyarakat jawa, festival, dan acara-acara lain, bahkan kalian juga bisa mempelajarinya. Siapa tau cocok, biar lebih anggun hehehe.
[toc]
Nggak usah nunggu lama-lama lagi, yuk cus langsung ke materi di bawah. Let’s cekidot!
Sejarah Tari Gambyong
Tari gambyong merupakan hasil pengembangan dari kreasi tari tayub. Taria ini berasal dari Jawa Tengah atau lebih tepatnya dari Surakarta. Pada mulanya tari gambyong hanyalah sebuah tarian jalanan yang biasa dilakukan masyarakat pada saat upacara menanam atau memanen padi. Masyarakat setempat percaya bahwa pada saat tari gambyong dilakukan, Dewi Sri (Dewi Padi) akan datang dan memberikan bekah terhadap sawah.
Nama “gambyong” ssendiri diambil dari nama seorang penari yang sangat terkenal pada masa itu, bernama Sri Gambyong. Sri gambyong terkenal karena bakat menari dan suara merdunya sehingga menarik perhatian masyarakat Surakarta.
Sri Gambyong sehari-hari melakukan tari kreasi tayub tersebut di jalanan yang membuat orang merasakan sebuah ciri khas dalam tariannya. Karena hal tersebut nama Sri Gambyong melejit hingga terdengar ke telinga Sinuhun Paku Buwono IV yang pada saat itu sedang menjalankan pemerintahan kesunanan Surakarta.
Akhirnya Sri Gambyong diminta untuk melakukan pementasan tarian di keraton Surakarta dan sejak saat itulah tarian yang dibawakannya dikenal dengan nama tari gambyong.
Setelah keraton Surakarta menemukan tarian ini, mereka menata ulang gerakan tari dan kemudian mematenkannya sebagai tarian miik keraton. Kemudian tarian ini dialih fungsikan sebagai tarian hiburan dan tarian penyambut tamu kehormatan yang datang ke keraton Surakarta.
Namun seiring perkembangan zaman, tari ini tidak lagi dikhususkan untuk masyarakat keraton. Tarian ini kembali mulai ditampikan sebagai hiburan untuk masyarakat luas dan berkembang menjadi tarian tradisional dari Jawa Tengah.
Baca Juga: Asal Muasal Tari Serimpi
Fungsi Tari Gambyong
Fungsi tari Gambyong yang sebenarnya adalah sebagai bagian dari upacara menanam dan panen padi sebelum dipatenkan oleh keraton. Setelah tarian ini menjadi miliki keraton fungsinya berubah menjadi hiburan bagi Sinuhun Paku Buwono keenam dan sebaga tarian untuk menyambut tamu kehormatan yang berkunjung ke Kesunanan Surakarta.
Namun seiring berkembangnya zaman, tarian ini mulai dipertontonkan lagi sebagai hiburan untuk masarakat umum. Tari gambyong biasanya dimainkan masyarakat Jawa Tengah pada saat pesta pernikahan adat atau di event dan festival di luar Surakarta sebagai bentuk promosi budaya.
Alat Musik Pengiring
Alunan tembang jawa dan gamelan merupakan musik pengiring tarian gambyong yang biasa digunakan. Alat musik gamelan terdiri dari kendang, gong, gambang, dan kenong. Semua alat itu dimainkan serentak dengan gerakan para penari gambyong. Dari semua alat musik, kendang merupakan instrumen yang paling penting.
Hal ini dikarenakan kendang merupakan instrumen yang dijadikan para pemusik dan penari sebagai panduan dalam menjalankan pementasan. Oleh karena itu, kendang dalam tarian gambyong dikenal dengan julukan otot tarian.
Baca Juga: Kumpulan Alat Musik Tradisional
Gerakan Tari Gambyong
Gerakan pada tari gambyong terbagi menjadi 3 bagian yakni gerakan awal (maju beksan), gerakan utama (beksan), dan gerakan penutup (mundur beksan). Gerakan dalam tarian ini lebih menonjokan gerakan-gerakan yang berfokus pada kaki, tangan, tubuh, dan kepala dengan tangan dan kepala sebagai fokus utama.
Setiap gerakan penari dilakukan dengan ketukan tempo yang sangat pelan dan hati-hati, sebagai gambaran keanggunan dan kelembutan seorang wanita jawa. Pandangan teduh mata sang penari yang selalu mengikuti gerakan jari-jari tangan menambah nuansa sejuk dalam tarian ini.
Sedangkan gerakan kaki penari mengikuti irama musik yang lembut dari gamelan. Selama menari para penari harus memperlihatkan seyuman yang anggun dan indah serta ekspresi wajah yang membuat mata melihatya terasa tentram.
Adapun urutan gerak tari gambyong mulai dari maju beksan hingga mundur beksan adalah sebagai berikut:
Urutan gerak tari gambyong
a. Bagian pertama ( maju beksan ) dengan gending ldr. Pareanom lrs. Pelog patet Nem :
- Srisig miwir sampur
- Kebyok kedua sampur, kebyak sampur
- Ulap – ulap kanan, srisig kiri
- Merong laras kebyok sampur kiri
- Penthangan kanan, srisig kiri
- Panggel
b. Bagian II (beksan) dengan gendhing Gambir Sawit:
- Batangan
- Pilisan srisig kiri, magag
- Laku telu, nacah miring, srisig kiri, magag
- Ukel pakis, Sindhet ukel karno Penthangan kanan, ogeg lambung
- Gajah goling, magag
- Kawilan penthangan kiri, srisig magag
- Tumpang tali glebagan, sindhet ukel karno, srisig magag
- Tawing taweng ogek lambung, sindhet ukel karno srisig magag
- Tumpang tali. Kengseran, singget ukel karno
- Lembehan sampur kiri nacah miring, sampur kanan magag
- Kawilan menthang kiri srisig
c. Bagian Ketiga ( mundur beksan ) dengan ldr. Pareanom:
- Trap sekar
- Srisig kiri
- Srisig kanan
Kostum Penari
Kostum yang dikenakan oleh para penari dalam pementasan tari gambyong berupa kebaya kemben dengan bahu terbuka dan kain panjang bermotif batik sebagai bawahan. Kain ini juga dikenal sebagai kain jarik atau jarit oleh masyarakat jawa.
Selain itu, biasanya penari juga mengenakan selendang di atas bahu sebagai properti pelengkap tarian. Kain selendang yang digunakan biasanya berwarna hijau atau kuning keemasan yang melambangkan kemakmuran dan kesuburan.
Terakhir, para penari harus berdandan cantik. Tata rias yang dipakai mengikuti aturan rias khas jawa sehingga menambah kesan anggun dan kelembutan dalam setiap gerak tari. Untuk rambut juga digunakan adat jawa yakni dengan menggunakan sanggul.
Baca Juga: Makna Simbol Pakaian Adat Jawa Tengah
Gimana gengs tertarik buat mempelajari tari gambyong? Kalau iya, kamu harus mulai belajar dengan fokus dan tekun agar hasil latihan kamu maksimal. Ingat ya “nggak ada usaha yang akan mengkhianati hasil”. Selama kamu yakin dan “niat” just do it! borcha siap bantu kamu do’a dari sini hehehe. Udah dulu ya artikel kita tentang tari gambyong kali ini, semoga menginspirasi dan bermanfaat. See you . . .