Taman Nasional Danau Sentarum – Howdy sobat Borcha! Kapuas Hulu merupakan sebuah kabupaten di provinsi Kalimantan Barat. Daerah ini memiliki sebuah danau yang memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Flora dan fauna taman nasional danau sentarum yang berlimpah membuat kawasan ini menjadi surga untuk petualang alam.
Taman Nasional Danau Sentarum
Taman nasional danau sentarum kalimantan menyimpan berbagai macam kekayaan, mulai dari ekosistem flora dan fauna yang unik dan eksotis hingga keunikan budaya masyarakatnya. Mau tau keunikan Taman Nasional Danau Sentarum? Berikut ulasannya.
Baca juga: Orang Hutan Endemik Kalimantan
[toc]
Sejarah Danau Sentarum
Pada tahun 1823 masa pemerintahan Kolonial Belanda, seorang komisionaris bernama Hartmann mengunjungi kawasan Danau Sentarum. Tujuannya guna menjalin hubungan kerja sama dengan penguasa daerah setempat, seperti Kerajaan Selimbau, Suhaid, Jongkong, Bunut dan Kerajaan kecil Piasa.
Sekitar tahun 1852, seorang wanita yang terkenal sebagai pemimpin pergerakan feminisme bernama Ida Pfeiffer datang mengunjungi kawasan Danau Setarum. Ia menceritakan tentang keindahan pemandangan alam dan keunikan yang terdapat di daerah Danau Sentarum.
Kemudian pada tahun 1867, Beccari, seorang pencinta alam berkebangsaan Italia datang berkunjung ke Danau Sentarum. Dalam penjelajahannya, Beccari banyak menemukan jenis-jenis tumbuhan yang unik, sehingga para peneliti lain berminat untuk melakukan eksplorasi kekayaan sumber daya alam yang dimiliki daerah Danau Sentarum.
Hal ini pernah dilakukan pada ekspedisi Borneo yang dilakukan selama satu tahun (1893-1894). Kemudian diikuti berbagai kelompok pencinta alam dan pelancong, petualang maupun para peneliti ilmiah yang silih berganti datang ke kawasan ini.
Dari hasil kegiatan tersebut, mereka menuliskan laporan maupun catatan mengenai berbagai hal, termasuk menulis laporan mengenai jenis-jenis tumbuhan dan keragaman jenis-jenis ikan yang terdapat di daerah-daerah danau di Kapuas Hulu pada kurun waktu satu setengah abad yang lalu (Giesen. 1987).
Tidak hanya peneliti dari luar negeri, para peneliti dari Indonesia juga tidak mau ketinggalan dalam hal ini. Pada tahun 1981, Fakultas Perikanan IPB melakukan studi mengenai perikanan di daerah Kapuas Hulu.
Dua tahun kemudian (1983), mereka menerbitkan sebuah buku mengenai biografi Kalimantan Barat. Buku tersebut berisi tentang seluruh hasil kerja yang pernah ada selama berada di daerah Kapuas Hulu.
Pada tahun 1982, pemerintah Indonesia menetapkan kawasan Danau Sentarum sebagai Suaka Margasatwa. Karena keanekaragaman hayati yang istimewa ini dan sifatnya yang unik. Indonesia juga mengakui peranan penting pada kawasan ini secara internasional.
Pada tahun 1994, kawasan ini didaftarkan sebagai lahan basah berstatus internasional pada konvensi Ramsar.
Baca juga: Bunga Anggrek Hitam Kalimantan
Lokasi Danau Sentarum
Taman nasional danau sentarum Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat membentuk komplek danau-danau. Terdiri dari 20 buah danau besar kecil. Sejak tahun 1999, kawasan ini ditetapkan sebagai Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). Taman ini mempunyai luas 132.000 Hektar.
Berada 700 kilometer timur laut Kota Pontianak. Taman Nasioanal Danau Sentarum terdiri atas 89.000 hektar hutan rawa tergenang dan 43.000 hektar daratan.
Keunikan Taman Nasional Danau Sentarum
Berbeda dengan danau lainnya, Danau Sentarum sejatinya adalah daerah hamparan banjir (lebak lebung / floodplain). Letak dan kondisi yang berada di tengah-tengah jajaran pegunungan menjadikan kawasan ini sebagai daerah tangkapan hujan.
Pada saat musim penghujan, Komplek Danau Sentarum akan terendam air akibat aliran air dari pegunungan di sekelilingnya dan dari luapan Sungai Kapuas. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia.
Selama 9-10 bulan dalam setahun, kawasan Danau Sentarum akan terendam hingga kedalaman 6-14 meter. Air yang tersimpan sebanyak 16 triliun meter kubik air per tahun di kawasan ini.
Uniknya, pada musim kemarau panjang, sebagian besar danau menjadi hamparan kering dan terkadang terlihat seperti lapangan golf.
Kawasan Danau Sentarum merupakan salah satu tipe ekosistem hamparan banjir yang paling luas yang langka. Kawasan ini masih dalam kondisi baik di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Baca juga: Ikan Arwana Super Red
Kekayaan Flora dan Fauna Danau Sentarum
Danau Sentarum memiliki kekayaan flora dan fauna yang luar biasa dan tidak dimiliki daerah lain. Untuk jenis tumbuhan terdapat 510 spesies, 33 spesies di antaranya endemik TNDS, 10 spesies di antaranya merupakan spesies baru.
Untuk jenis hewan mamalia di TNDS ada 147 spesies. Sekitar 29 spesies di antaranya spesies endemik, dan 64 persen hewan mamalia spesies endemik Borneo.
Selain itu, terdapat 266 spesies ikan, sekitar 78 persen di antaranya merupakan ikan endemik air tawar Borneo. Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum tercatat sebagai salah satu habitat ikan air tawar terlengkap di dunia.
Selain hutan yang bagus dan menjadi habitat lebah, TNDS juga menjadi habitat berbagai jenis ikan air tawar. Dari segi ukuran, ada jenis ikan terkecil yaitu ikan Linut (Sundasalanx cf. microps), memiliki ukuran 1-2 cm dengan tubuh yang transparan seperti kaca. Ada juga ikan berukuran panjang dua meter seperti ikan Tapah dari genus Wallago.
Ada juga ikan yang bernilai ekonomis dan di konsumsi warga, misalnya, ikan gabus, toman, baung, lais, belida, dan jelawat. Khusus untuk ikan hias, di kawasan ini terdapat ikan silok atau Arwana (Scleropages formosus) dan ikan Ulang uli (Botia macracranthus) yang berhasil menembus pasaran internasional dan memiliki nilai pasar yang menjanjikan.
Pada kawasan ini tercatat 120 jenis ikan, serta terdapat beberapa jenis spesies yang hanya terdapat di Danau Sentarum dalam arti tidak ditemukan di belahan dunia lain.
Selain itu, terdapat 31 jenis Reptilia. Ada delapan jenis di antaranya merupakan jenis yang dilindungi, seperti Buaya Muara (Crocodylus porosus), Buaya Senyulung (Tomistoma schlegelli), ular, Labi-labi, Biawak, dll. Bahkan, spesies Buaya Katak atau Buaya Rabin (Crocodylus raninus) yang telah punah di Asia, justru masih ada di kawasan ini.
Pariwisata di Taman Nasional Danau Sentarum Kalimantan Barat
Selain sebagai kawasan konservasi, kawasan ini juga mempunyai lokasi wisata yang berpotensi menarik perhatian wisatawan:
- Bentangan alam yang merupakan hamparan danau yang luas dan perbukitan yang mengelilinginya.
- Atraksi satwa dari keanekaragaman jenis burung dan mamalia.
- Adat istiadat Ibandan Kantuk dalam melakukan upacara adat istiadat ritual.
- Masyarakat melayu dalam mengelola sumber daya ikan. Ada juga yang beternak lebah secara tradisional.
Baca juga: Burung Enggang Khas Kalimantan
Itulah tadi berbagai macam informasi menarik seputar taman nasional danau sentarum. Jangan lupa untuk menyempatkan diri dan berkunjung ke tempat eksotis ini. terima kasih!