Orangutan Kalimantan – Howdy Bornean! Kalimantan memiliki banyak sekali kekayaan daerah yang sangat patut untuk dibanggakan. Salah satunya ialah keberaenekaragaman flora dan fauna didalamnya, yang lebih spesial lagi ialah terdapat beberapa hewan endemik yang hanya bisa di temukan di daerah Kalimantan. Salah satu hewan endemik khas kalimantan ialah orangutan kalimantan.
Keunikan Orangutan Kalimantan dan Pesonanya
Keunikan dan kondisi orang utan sekarang membuat mata dunia tertuju ke padanya. Banyak peneliti baik dari dalam atau luar negeri datang untuk meneliti keunikan hewan ini. Peneletian mulai dari cara hidup hewan tersebut hingga proses konservasinya. Bagi kalian yang sangat penasaran dengan hewan ini, kali ini kita akan bahas tuntas mengenai Orang Utan lucu dari Kalimantan ini.
Asal Usul Orangutan Kalimantan
Orangutan adalah spesies endemik asli dari Indonesia, tepatnya di pulau Kalimantan. Dalam bahasa melayu nama orangutan yaitu ‘orang’ yang berarti manusia dan ‘utan’ yang berarti hutan. Orangutan merupakan jenis kera yang berukuran besar. Nama latin orangutan Kalimantan yaitu Pongo pygmaeus. Selain di Kalimantan, orangutan juga mendiami pulau Sumatra sebagai habitatnya.
Ciri-Ciri Orang Utan Kalimantan
Ciri-ciri orangutan Kalimantan memiliki tubuh yang lebih besar dari orangutan Sumatra, kaki pendek, memiliki lengan panjang, tidak memiliki ekor, serta warna kemerahan dan coklat. Untuk berat orangutan Kalimantan jantan dewasa dapat mencapai 50 hingga 90 kg, sedangkan untuk tinggi badan mencapai 1,25 hingga 1,5 m. Sementara orangutan betina dewasa memiliki berat 30 – 50 kg dan tinggi 1 m.
Perbedaannya simpanse dengan orangutan yaitu orangutan cenderung sendiri (semi-solitary), sedangkan gorila, simpanse, dan bonobo hidup berkelompok.
Gambar Orang Utan
Berikut beberapa gambar orang utan secara lebih detail agar kalian lebih mengenalnya :
Habitat Asli Hewan Orang Utan
Habitatnya orangutan Kalimantan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m di atas permukaan laut. Biasanya terdapat di rawa-rawa atau dataran rendah di daerah aliran sungai (DAS). Karena masih di daerah tersebut masih memiliki pohon-pohon besar sebagai habitat populasi orangutan Kalimantan.
Habitat orangutan di pepohonan lebat dengan sarang yang terbuat dari dedaunan. Tipe hutan yang dapat ditempati oleh hewan ini ialah hutan kering, dataran rendah, perbukitan, daerah sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, dan hutan pegunungan. Di Kalimantan, orang utan biasa ditemukan di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut
Di habitatnya, orangutan borneo sangat rentan dengan gangguan-gangguan di lingkungan sekitar. Walaupun spesies ini menunjukkan toleransi yang relatif tak terduga mengenai degradasi habitat di bagian utara Pulau Borneo.
Pusat daerah jelajah orangutan yakni di hutan dan lahan gambut, karena daerah ini banyak menghasilkan tanaman berbuah besar.
Fakta Menarik Seputar Orangutan Kalimantan
Beberapa fakta unik orang utan yang sangat menarik untuk kalian ketahui :
1. Menggunakan Alat
Orang utan dapat menggunakan tongkat sebagai alat bantu untuk mengambil makanan, dan menggunakan daun sebagai pelindung sinar matahari. Pada beberapa kasus, seperti pada Orangutan Sumatera yang berusia 6 tahun yang hidup di rawa barat Sungai Alas Sumatera dapat menggunakan tongkat untuk mendeteksi letak madu namun perilaku tersebut tidak pernah ditemukan di antara orangutan pada wilayah pesisir timur. Hal ini menunjukkan keragaman perilaku dalam adaptasi lingkungan tertentu.
2. Ukuran Lengan yang Panjang
Orangutan jantan terbesar memiliki rentangan lengan dengan panjang dari salah satu ujung tangan ke ujung tangan yang lain ketika direntangkan dapat mencapai 2.3 meter panjangnya.
3. Hewan Teritorial
Orangutan jantan dapat membuat panggilan jarak jauh yang dapat didengar didalam radius sekitar 1 km. Panggilan tersebut digunakan untuk mengawasi dan menandai arealnya, memanggil pasangannya, mencegah orangutan jantan lainnya yang datang mengganggu. Hewan ini mempunyai kantung tenggorokan yang besar yang membuat mereka mampu melakukannya.
4. Penjaga Kelestarian Hutan
Orangutan memiliki kebiasaan memakan buah-buahan sambil menjelajah dari satu pohon ke pohon lain. Kebiasaan ini sangat berperan dalam menjadikan hutan terus hidup. Biji-bijian dan buah yang dimakan orangutan disemburkan ke daerah sekitar ataupun di daerah yang jauh dari tempat tersebut.
5. DNA Mirip dengan Manusia
Orangutan Kalimantan memiliki ukuran badan yang lebih kecil dari orangutan Sumatra. Tubuhnya berwarna terang atau orange, dan memiliki tulang tangan yang lebih panjang. Orangutan Kalimantan dapat hidup selama 35-40 tahun di alam liar, bahkan bisa mencapai usia 60 tahun di dalam penangkaran. Orangutan memiliki keunikan yang dekat dengan manusia, yakni taraf kecenderungan DNA sebesar 96,4%.
6. Hobi Makan
Menurut Koordinator Divisi Restorasi Taman Nasional Sebangau, sebanyak 60-70% orangutan menggunakan waktu mereka untuk makan. Selain bergelantungan di dahan pohon, mereka kerap kali turun ke tanah untuk mencari makan. Bahkan mereka memakan lumut dengan cara dihisap.
7. Rajin Bangun Awal
Orangutan bangun tidur pada pukul 05.00 pagi karena mendengar suara jangkrik hutan. Selama siang hari, orangutan akan mencari makan sampai 2-4 kiliometer. Dan akan kembali ke sarangnya setelah mendengar bunyi jangkrik hutan.
Populasi Orangutan di Indonesia
Orangutan Kalimantan merupakan satwa langka dan dilindungi di Indonesia dengan status konservasi terancam punah atau disebut endangered.
Semua sub-spesies orangutan Borneo adalah spesies langka dan sepenuhnya telah dilindungi oleh perundang-undangan Indonesia. Spesies ini di klasifikasikan oleh CITES dalam kategori Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial internasional) karena sangat rentan terhadap kepunahan.
Beberapa ancaman utama yang dihadapi oleh orangutan Kalimantan adalah kehilangan habitat, kebakaran hutan, pembalakan liar, perburuan dan perdagangan orangutan untuk menjadi satwa peliharaan.
Dalam satu dekade terakhir, terdapat 1,2 juta ha per tahun kawasan hutan di Indonesia yang telah digunakan untuk aktivitas-aktivitas penebangan berskala besar, pembalakan liar, serta konversi hutan untuk pertanian, perkebunan, pertambangan, dan pemukiman.
Baca Juga : Ikan Pesut Mahakam
Kegiatan Rehabilitasi Orangutan
Orangutan Kalimantan kini jumlahnya diperkirakan sekitar 54 ribu individu dikelompokkan menjadi tiga anak jenis. Pertama, Pongo pygmaeus pygmaeus yang berada di utara Sungai Kapuas (Kalimantan Barat) hingga ke timur laut Sarawak. Kedua, Pongo pygmaeus morio yang hidup di Sabah hingga ke selatan Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Ketiga, Pongo pygmaeus wurmbii yang terlihat mulai dari bagian selatan Sungai Kapuas hingga timur Sungai Barito.
Saat ini, orangutan yang berada di pusat rehabilitasi tersebut merupakan korban dari perbuatan manusia yang tidak bertanggungjawab. Hutan merupakan habitat alami bagi orangutan yang telah berubah menjadi perkebunan sawit, tambang baik emas maupun batubara, dan HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Bila diranking kembali, perkebunan kelapa sawit berada di urutan puncak, sekitar 60 persen
Untuk melepaskan orangutan habitat aslinya, bukanlah hal yang mudah. Butuh waktu sekitar 6-7 tahun untuk merehabilitasi orangutan. Lalu dilatih untuk mengembalikan sifat liarnya sebelum akhirnya dikembalikan ke hutan.
Ada empat fase menuju pelepasliaran orangutan. Karantina, sosialisasi, pra-pelepasliaran, dan pelepasliaran.
Habitat orangutan yang hampir terancam punah menarik perhatian wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kunjungan ke Taman Nasional Tanjung Puting dalam tiga tahun terakhir. Di mana jumlah pengunjung mancanegara lebih banyak dari pengunjung lokal.
Pengunjung dapat melakukan trekking ke dalam hutan, melihat satwa seperti babi hutan, bekantan, owa-owa dan beruang madu . Ada juga sekitar 200 jenis burung satwa liar lainnya. Selain itu, di sana juga ada hotel yang berada di tengah hutan, yakni Rimba Orangutan Lodge. Sehingga para turis bisa menikmati panorama hutan rimba dengan kapal klotok sambil menyusuri Sungai Sekonyer.
Baca juga : Burung Enggang Kalimantan
Itulah tadi berbagai macam hal mengenai orangutan kalimanan, semoga kita selalu dapat menjaga kelestarian orang hutan agar anak cucu kita masih dapat melihat keunikan dan pesona hewan ini. sekian dan terima kasih!